1. Kurniawan Dwi Yulianto
Setelah menjalani satu musim bersama tim PSSI Primavera di ajang Serie-C2, nama Kurniawan langsung mencuri perhatian banyak klub Eropa. Namun, Sampdoria sebagai 'guru' lah yang berhak mendapatkan jasanya. Tapi belum berhasil mencatatkan debut bersama Sampdoria, pemain berjuluk 'Kurus' itu dipinjamkan ke salah satu klub kasta tertinggi Swiss, FC Luzern. Bersama Luzern lah Kurniawan mencatatkan sejarah sebagai pemain Indonesia pertama yang bermain di kompetisi level tertinggi Eropa.
2. Kurnia Sandy
Sama dengan Kurniawan, lewat PSSI Primavera, Kurnia Sandy juga mampu mencuri perhatian klub tempatnya berguru kala itu, Sampdoria. Hebatnya, sang kiper pun mendapat kontrak resmi untuk memperkuat II Samp pada musim 1996/97 di bawah asuhan Sven-Goran Eriksson. Sayang kala itu mantan kiper timnas Indonesia ini hanya menjadi kiper keempat dan tak pernah bermain di kompetisi resmi untuk Sampdoria. Hanya bertahan satu musim, di musim berikutnya Kurnia Sandy memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan juga bermain untuk Pelita Jaya.
3. Bima Sakti
Berbeda dengan dua rekannya yang lain, Bima Sakti bersama PSSI primavera justru berhasil mencuri perhatian klub dari luar Italia. Adalah klub asal Swedia, Helsinborg IF, yang mampu mencium bakat gelandang enerjik ini pada musim 1995/96. Namun sayangnya karier Bima Sakti di negeri Zlatan Ibrahimovic itu tak berlangsung lama. Dirinya hanya bertahan semusim dan kemudian kembali pulang ke Indonesia untuk juga memperkuat Pelita Jaya.
4. Arthur Irawan
Nama Arthur Irawan mencuat setelah pada 2011 dirinya menandatangani kontrak resmi untuk memperkuat klub Spanyol, Espanyol B. Kala itu, Arthur menjadi satu-satunya pemain asli Indonesia yang bermain di kompetisi Eropa. Mencatatkan delapan penampilan bersama Espanyol B, pada musim 2013/14 Arthur kemudian hengkang ke klub Spanyol lain, Malaga B. Namun di Malaga B, pemain kelahiran Surabaya ini juga hanya bertahan satu musim hingga kemudian pada awal musim 2014/15 Arthur hengkang ke Belgia setelah dipinang Waasland-Beveren. Sayangnya, di Belgia pun Arthur hanya bermain satu kali kala timnya kalah atas KV Mechelen. Kini sang pemain telah hengkang dari Belgia dan pulang kampung ke Indonesia, namun hingga kini dirinya masih berstatus tanpa klub karena cedera yang melilitnya.
5. Alfin Tuasalamony
Pada musim 2011/12 ketika usianya belum genap 20 tahun, Alfin Tuasalamony telah bermain secara kompetitif di Eropa. Bersama klub CS Vise yang kala itu dimiliki oleh salah satu pengusaha asal Indonesia, Alfin menjadi bek kanan andalan klub tersebut di divisi 2 Liga Belgia. Total, pemain asal Maluku itu mencatatkan 20 penampilan dan satu gol di musim perdananya itu. Pada musim berikutnya atau musim 2012/13, Alfin berhasil mencatatkan 29 penampilan namun tak mampu kembali mencetak gol. Sayang setelah dua musim, Alfin memutuskan kembali ke Indonesia. Kini sang pemain tercatat memperkuat Bhayangkara FC.
0 Response to "5 Pemain Indonesia yang bermain di eropa"
Posting Komentar